Senin, 27 Juli 2009


Teknik kimia (Inggris: chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia.


Perbedaan Teknik Kimia dan Kimia MIPA[/b]]Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik kimia di pabrik:

“Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan mengambil contoh proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk meneliti metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang paling sederhana yang mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya.
Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target produksi. Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu pabrik."


Penjelasan Umum

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi.

Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.

Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:

* Neraca massa
* Neraca energi
* Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum
* Reaksi kimia
* Termokimia
* Termodinamika
* Operasi Teknik Kimia

Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:

* Mekanika fluida
* Ilmu tentang material

Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik kimia, antara lain:

* Pengendalian proses kimia
* Instrumentasi
* Perancangan proses kimia
* Penanganan limbah pabrik
* Prosedur keselamatan pabrik kimia
* Evaluasi ekonomi pabrik kimia
* Manajemen proyek




Teknik Kimia Modern

Pada masa sekarang ini, teknik kimia terlibat dalam proses pengembangan dan proses produksi produk yang sangat beragam. Produk-produk ini meliputi material berunjuk kerja tinggi untuk keperluan antariksa, otomotif, biomedis, elektronik, lingkungan, dan militer. Contoh produk yang dihasilkan adalah serat yang sangat kuat, bahan tekstil, pelekat, material komposit untuk kendaraan, material yang aman digunakan untuk implan, dan obat-obatan.

[sunting] Bidang terkait

Ruang lingkup teknik kimia sangatlah luas, melingkupi bidang bioteknologi, nanoteknologi, hingga mineral. Bidang-bidang yang erat berhubungan dengan teknik kimia antara lain teknik bioproses (atau teknik biokimia), teknik biomedis, teknik biomolekular, kimia dan bioteknologi.



Chemical engineering timeline
Main article: History of chemical engineering

In 1824, French physicist Sadi Carnot, in his “On the Motive Power of Fire”, was the first to study the thermodynamics of combustion reactions in steam engines. In the 1850s, German physicist Rudolf Clausius began to apply the principles developed by Carnot to chemical systems at the atomic to molecular scale.[2] During the years 1873 to 1876 at Yale University, American mathematical physicist Josiah Willard Gibbs, the first to be awarded a Ph.D. in engineering in the U.S., in a series of three papers, developed a mathematical-based, graphical methodology, for the study of chemical systems using the thermodynamics of Clausius. In 1882, German physicist Hermann von Helmholtz, published a founding thermodynamics paper, similar to Gibbs, but with more of an electro-chemical basis, in which he showed that measure of chemical affinity, i.e. the “force” of chemical reactions, is determined by the measure of the free energy of the reaction process. Following these early developments, the new science of chemical engineering began to develop. The following timeline shows some of the key steps in the development of the science of chemical engineering:[3]

* 1805 – John Dalton published Atomic Weights, allowing chemical equations to be balanced and the basis for chemical engineering mass balances.
* 1882 – a course in “Chemical Technology” is offered at University College London
* 1883 – Osborne Reynolds defines the dimensionless group for fluid flow, leading to practical scale-up and understanding of flow, heat and mass transfer
* 1885 – Henry Edward Armstrong offers a course in “chemical engineering” at Central College (later Imperial College), London.
* 1888 – There is a Department of Chemical Engineering at Glasgow and West of Scotland Technical College offering day and evening classes[4].
* 1888 – Lewis M. Norton starts a new curriculum at Massachusetts Institute of Technology (MIT): Course X, Chemical Engineering[5][6]
* 1889 – Rose Polytechnic Institute awards the first bachelor’s of science in chemical engineering in the US.[7]
* 1891 – MIT awards a bachelor’s of science in chemical engineering to William Page Bryant and six other candidates.
* 1892 – A bachelor’s program in chemical engineering is established at the University of Pennsylvania.
* 1901 – George E. Davis produces the Handbook of Chemical Engineering
* 1905 – the University of Wisconsin awards the first Ph.D. in chemical engineering to Oliver Patterson Watts.
* 1908 – the American Institute of Chemical Engineers (AIChE) is founded.
* 1922 – the UK Institution of Chemical Engineers (IChemE) is founded.
* 1942 – Hilda Derrick, first female student member of the IChemE.[8]




Mau tau tentang dunia kerja lulusan teknik kimia.....?????
klik disini

2 komentar: